Air adalah salah satu zat yang paling dibutuhkan manusia dalam proses
kehidupan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga air sangat
dibutuhkan dalam berbagai aktifitas sehari-hari. Baik untuk minum maupun cuci.
Kondisi kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh tingkat ketersediaan air
bersih, apabila air bersih mudah didapatkan maka dapat dipastikan tingkat
kesehatan masyarakat meningkat. Karena sangat vitalnya kebutuhan air bagi
masyarakat maka apabila sumber air yang ada tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan berbagai masalah. Jika musim hujan tiba terjadi banjir dimana-mana
dan di musim kemarau terjadi kekeringan dimana-mana. Kenapa hal ini bisa
terjadi ? terutama di kota-kota besar. Banjir terjadi karena air hujan yang
masuk kedalam sebuah wilayah DAS tidak dapat menahan dan menampung air hujan.
Sehingga air hujan tersebut pada saat bersamaan dan dalam waktu yang bersamaan
pula mengalir ke bagian bawah (hilir). Pada waktu mengalir tersebut maka air
hujan akan menyapu dan menghancurkan benda-benda yang dilaluinya. Sedangkan
kekeringan terjadi karena sumber air telah habis mengalir kearah hilir pada
waktu terjadi banjir, sehingga pada musim kemarau sudah tidak ada lagi
sumberdaya air yang dapat keluar menjadi mata air dan air sungai. Dampak
pembangunan perumahan yang sangat pesat menjadi salah satu penyebab terjadinya
hal tersebut. Karena lahan-lahan yang dulunya menjadi resapan air hujan berubah
menjadi bangunan perumahan.
Dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Menurut Bpk. Ir. Asep dari
USAID yang disampaikan pada Pembinaan Rutin Hippam pada hari rabu tanggal 18
April 2018 bertempat di Hotel Trio 2 Malang :“bahwa pasokan air yang ada dibumi
tidak pernah berubah, antara air yang dipakai dan ketersediaan air di bumi.
Bpk. Ir. Asep mengumpamakan pada sebuah galon yang berisi air, ketika air kita
minum setiap hari maka air yang di dalam galon akan berkurang dan habis. Dan
agar air yang ada didalam galon tetap terisi maka galon tersebut harus diisi
ulang airnya, demikian pula dengan air yang ada didalam tanah apabila diambil
terus-menerus tanpa ada pemasukan air melalui resapan-resapan air tanah maka
kandungan air di dalam tanah akan berkurang dan habis. Untuk itu diperlukan
Reservasi air tanah dengan jalan membangun sumur-sumur resapan air sebanyak
mungkin”.
Dua per tiga permukaan bumi kita ditempati oleh air, dengan komposisi
perbandingan lokasi dan fasa air sebagai berikut :
- 97,2 % merupakan air laut yang bersifat asin sebagai akibat terlarutnya berbagai jenis garam dan mineral lainnya;
- 2,14 % sebagai es dan geltser yang membeku/fasa padat yang berada di puncak-puncak gunung yang sangat tinggi (Puncak Jayawijaya di Indonesia);
- 0,16 sebagai air tanah yang berada dibawah permukaan tanah yang berupa air tanah dalam dan dangkal;
- 0,009 % sebagai air permukaan yang menempati sungai, danau, situ, kolam, sawah, bendungan, dan lain-lain;
- 0,005 % sebagai uap air yang berada dalam ruang antar butir tanah pucuk (soil) yang dapat mendukung per-akaran dan pertumbuhan tanaman;
- 0,001 % sebagai uap air dan hujan yang berada di udara bebas.
Apabila daerah resapan hujan dapat dipertahankan sebagai hutan (secara
umum) dan penggunaan lahan dapat dikontrol sedemikian rupa sehingga kemampuan
daerah resapan masih tetap dapat menahan dan menampung sumberdaya air (hujan)
secara baik di saat musim hujan tiba, sehingga daerah resapan air akan
melepaskan sumberdaya air yang ditahannya oleh hutan dan alam secara perlahan-lahan
dan sedikit demi sedikit pada waktu atau saat musim kemarau tiba, sehingga keseimbangan
jumlah sumberdaya air pada waktu musim hujan dan musim kemarau akan seimbang
dan terjaga dengan baik.
Untuk memperbaiki sumber daya air tanah adalah dengan melakukan Konservasi
yaitu dengan cara menambah pasokan air yang masuk ke dalam tanah, dengan
memperbanyak tangkapan air hujan dalam bentuk sumur resapan air hujan.
Apa itu
sumur resapan?. Sumur Resapan (SR) adalah salah satu metode rekayasa teknik
konservasi air/lahan dengan membuat lubang yang berfungsi untuk menampung,
menyimpan dan meresapkan air kedalam tanah/akifer.
Bagaimana persyaratan teknis sumur resapan?
Persyaratan teknis sumur resapan meliputi :
- SR dibuat pada batuan yang stabil dan berpori/lulus air.
- SR tidak boleh dibangun pada lereng yang curam dan front slope.
- Sumber air dapat air hujan (atap rumah) juga air larian/permukaan.
- Kedalaman SR harus sampai pada lapisan permeabel/lulus air.
- SR dapat dibangun pada daerah dataran dan atau tinggian/perbukitan/gunung tergantung maksud dan tujuannya.
- Lokasi SR jauh dari sumber polutan.
- Bentuk, dimensi dan konstruksi SR tergantung kondisi lapangan.
- Kedalaman SR harus diatas muka air tanah.
- Lubang SR harus ditutup (menjaga keamanan dan keselamatan, dll)
Setelah melihat bentuk
dan ukuran sumur resapan serta konstruksi sumur resapan tersebut, sekarang
tinggal menghitung berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu sumur
resapan.
Dari hasil pembinaan rutin ini akan menjadikan daya
dorong bagi penggiat Hippam di Kota Malang untuk menjadi pelopor pembuatan
sumur resapan dimasing-masing wilayah kerjanya terutama tempat-tempat yang
banyak terkandung sumber air tanah. Sehingga nantinya sumber air bersih ini dapat
dinikmati oleh anak cucu kita. Kalau tidak kita mulai dari sekarang dalam
membangun sumur-sumur resapan ini maka kita tidak akan pernah dapat menabung
air kedalam tanah. Dan dampak yang akan timbul nantinya adalah kurangnya
pasokan air didalam tanah, sehingga dalam jangka panjang akan banyak
daerah-daerah yang kekurangan air bersih.
0 komentar:
Posting Komentar